Liputan Media

Denyut Masyarakat Adat Rendubutowe

Ditulis oleh: Fransiskus Pati Herin, Kompas.id

Rendubutowe, nama sebuah kampung di Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, belakangan ramai dibicarakan. Itu lantaran perlawanan masyarakat adat setempat terhadap pembangunan Bendungan Mbay Lambo. Proyek bendungan terbesar di NTT dengan nilai Rp 1,4 triliun itu menggunakan lahan warga seluas 496,14 hektar. Tak hanya lahan kosong. Ada kebun, tanaman umur panjang, rumah, makam, dan tempat dilakukannya upacara adat secara turun-temurun.

KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN
Ubi hutan diambil dari kebun warga Kampung Rendubutowe.
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN
Benih jagung digantung di dapur rumah.
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN
Warga memikul babi dalam acara pernikahan adat di Kampung Rendubutowe.

Di bawah tekanan dan intimidasi, warga menyerahkan lahan mereka kepada pemerintah. Kini, hari-hari hidup mereka penuh dengan kecemasan dan ketidakpastian. Mereka telah kehilangan banyak hal. Banyak harapan yang disampaikan terkait ketidakadilan yang dialami masyarakat seperti tanah adat mereka yang dihargai sangat murah oleh pemerintah.

KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN
Seorang ibu mencuci pakaian di kali dalam wilayah Kampung Rendubutowe.
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN
Forum adat perkawinan di Kampung Rendubutowe.
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN
Pembangunan rumah di Kampung Rendubutowe.
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN
Kegiatan tenun di Kampung Rendubutowe.

Di sana juga terekam banyak cerita inspiratif. Semangat gotong royong, para perempuan yang menenun demi menyambung hidup, juga kesakralan doa adat yang terus dirawat. Rendubutowe sangat berkesan.

KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN
Seorang tetua sedang merapal doa adat di Kampung Rendubutowe. Doa itu untuk mengantar penyembelian babi dan domba.
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN
Kacang dan pisang dihidangkan dalam acara adat pernikahan di Kampung Rendubutowe. Dua kudapan itu selalu ada dalam setiap upacara adat.
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN
Bocah sekolah dasar memikul kayu bakar di Kampung Rendubutowe.

Editor: Yuniadhi Agung

Sumber: Kompas.id

https://www.kompas.id/baca/foto/2024/09/06/masyarakat-adat-rendubutowe